Langsung ke konten utama

CELOTEHANKU 3

BELAJAR JADI TANAH

Tumbang Miri, 7 Desember 2023.


  Sepulang dari sekolah siang ini, aku segera merehatkan badan di kasur kamarku yang selalu kurindukan. Azan Zuhur masih belum terdengar, kupikir lebih nyaman jika segera memejamkan mata sejenak dengan selimut tebalku. Sebab cuaca begitu dingin akibat hujan tak berkesudahan sejak pagi, dikawinkan lagi dengan suhu 16° C nyala AC. Kelopak mataku sudah tak bisa kompromi. 

   Tetapi, entah kenapa jemari liar pegang HP dan scroll down dan up di status WA. Dari sekian ratusan status, salah satu postingan teman PPG Bahasa Inggris tahun lalu membuat mataku langsung melek. Lantas aku sumringah melihatnya, dia ternyata Juara II di OGN Tk. SMP se-Kalteng Tahun 2023.

"Alhamdulillah, rombongan Kab. Seruyan bawa banyak oleh-oleh", demikianlah isi caption postingan fotonya. 

  Nampak deret para Juara memperlihatkan senyum rekah bahagia. Tak ayal aku mengomentari dengan memberikan selamat padanya, turut senang pastinya. Diapun membalas dengan ucapan terima kasih. Hingga kami lanjut ke perbincangan berarti lainnya, bahwa sebenarnya kapan hari aku pun ingin ikut Lomba seiras untuk tingkat SMA yakni, 

"Kegiatan Apresiasi Guru Berdedikasi, inovatif dan inspiratif Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023."

   Namun, saat itu aku batal serta. Kata Kepsek salah satu syarat utama harus ada minimal 10 aksi nyata yang diunggah dan memperoleh sertifikat di akun PMM. Sadar diri dan urung sampai tahun depan kalau masih ada kegiatan serupa. Haha! 

  Lanjut, aku ungkapkan kebahagiaan melihat ada beberapa Juaranya yang ternyata mantan traineeku dulu sewaktu menjadi Instruktur di Virtual Coordinator Training Tk. Kalimantan Tengah tahun 2019 yang diselenggarakan oleh IGI bekerjasama dengan SEAMEO dan SEAMOLEC. Diapun membalas jika aku tentunya bangga akan hal itu. Ya, bangga karena pada akhirnya aku merasa bisa bermanfaat bagi oranglain. Walaupun, pada kenyataannya pabila bersua nyata mereka tak mengenali aku. Entah pura-pura lupa atau memang tak mengenaliku. 

Kenapa aku mengatakan demikian? 

   Pernah pada akhirnya aku satu tim di Google Certified Trainer Kalteng 2022 dengan salah satu ex-traineeku. Ketika aku sapa (masih via WA belum di dunia nyata), dia seperti lupa padaku. Kemudian, ia hanya basa-basi kecil dengan mengatakan

 "Iya kita dulu satu kegiatan, Bu." 

Seolah-olah aku hanya teman kegiatan bukan Instrukturnya. Begitupun dengan peserta yang Juara di Lomba atas tadi. Kapan hari saat satu kegiatan di Swiss-Belhotel Palangkaraya, kami sering saja berpas-pasan. Ingin menyapa duluan aku merasa insecure, entah karena tampilannya maupun prestasi tingkat Nasionalnya. Menunggu dia menyapa lebih dulu sepertinya mustahil, Lagi-lagi dia tidak ngeh aku adalah Instrukturnya. Lagipula, aku memang tak bertampang hebat. Sering diremehkan oranglain baru betul. 

   Padahal, ingatanku masih lekat. Saat itu akulah yang mendampingi mereka hingga mereka akhirnya lulus memperoleh sertifikat VCT. Kala itu aku memang bukan Instruktur utama mereka, berhubung dia mau PPG di NTT, akhirnya aku diminta Koordinator Wilayah Kalteng, Bu Aprinancy untuk menggantikannya. 

  Dalam emban tugas tersebut waktuku benar-benar tersita, hingga lelap pada malam haripun kurang. Alhasil, pada tahun 2020 aku mulai sakit-sakitan, hingga Kegiatan bergengsi PembaTIK terpaksa kulepas, padahal sudah naik ke Level 3. Impianku berdiri berdampingan dengan para Duta Teknologi Kalteng hancur. Bukan rezekiku. 

         Gambar Saat pendampingan VCT

   Ya, ini hanya celotehanku hari ini. Sedikit nyelekit bukan untuk menggigit hatimu. Bisa jadi aku hanya terlalu bawa perasaan. Lagipula, ini mengajarkan diri supaya tetap bermanfaat tanpa pamrih dan mesti dikenali. Seperti seorang bijak mengatakan, 

"Jadilah seperti tanah, meskipun diinjak, diludahi dan semacannya. Ia akan tetap memberi manfaat walaupun tak peroleh pengakuan."

  Pun, banyak orang-orang hebat di luar sana yang masih low-profile dan kebetulan pernah menjadi Trainerku, semisal Bu Aprinancy (Korwil VCT Kalteng), Bu Hanna Kali Wahyumi (Google Certified Trainer/Duta Teknologi 2019) dan Pak Burhanuddin (Duta Teknologi 2018). Mereka adalah figur-figur yang buat aku sangat salut. Terutama Pak Burhan yang paling ramah pada siapa saja. Allah bless y'all.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Real Dead People

"I see dead people"--The Sixth Sense Ambling! Hustling! When my soul wandering all the lands and oceans, My wings couldn't stop peace on them for long: scared. None of the people I met had normal eyes, Their skin were pale, "Hey, buddy! Look at me!" I shouted to them but silent I gotten. For the second thought trying, "Hey, sweetheart! Look at me!" I shouted to them, they stopped walking; Stepped closer emotionless. Trembling feelings in my legs, Then the heart beating hard, "What's going on to these people?" I threw a spear from my eyes, One of the beautiful girls said, "Bring me back to life, please?" Hence, my body and soul awakened. I sat on the park bench and thought, Hugged myself tightly, There, roughly ten o'clock position from me; car crashed sounds. I rushed and found a cat, bleeding on the asphalt road, "Just throw it in the garbage bin, dude" he said. My teeth chattered: hea

Your Wound Will Be Healed

"Why take any longer The feeling's getting stronger No, I can't wait. I can't wait anymore! Cause Today Is Yesterday's Tomorrow"--Michael Buble Standing squarely before my mirror, I ask you as the shadow of mine, How could you pretend smile? Meanwhile, your open wound uncleaned; Yellowish-red, To strive, to seek and find a bandage. Please one step ahead! 'Don't expel me' you said, We need to go to the library, Finding a book of God's: Beautiful in cover, light you heart, Thus, you will forget me. No! Dear, I can't stand it, Without you i'm nothing, Everything is blue. Don't hate me! Cause you cannot go alone, I know the feeling's getting stronger, Just stay here, your wound will be healed: I love you. ©zhema

Tuan Hati

Puisi Zhema Berdiri di jembatan angkat Kota Tua Berjebah segala kapal jauh akan melewatinya; Hanya satu yang kutunggu, dia si Tuanhati Menjanjikanku untuk cuat pinangan. Hari-hari ini atau masa depan. M-7 dalam deret morse namamu: Raihlah tanganku segera! Ya Tuhan, benda-benda tanpa kabel itu! Meruntuhkan batas tembokku, Tanpa ampun, tanpa waktu luang, Dia menarikku paksa ke dalam cintanya. Aksara indah tak semerta milik pujangga, Ia luruh dalam cinta sepasang kekasih; Yang simpuh di atas sajadah kembar (jambu merah dan biru berplankton) Tuanhati, datanglah dengan kapalmu! Berdirilah di STEM bergeming dan gagah, Agar mataku hanya menangkap objekmu. Pun, biarkan dunia tahu, Keciutan hati bukan caramu, Katakan pada mereka cincin tersimpan: Berkemilau,indah dan hanya milikku. Ya Tuanhati! Ambillah Visa, Bentangkan layar kapalmu pulang! Sambangi aku dalam gaun putih, menetaplah. Suara Camar dan bunyi rebana adu ceria; Seakan engkaulah putra mahkota, Mereka